Sunday, July 7, 2013

KERAMIK VIETNAM


Secara etimologis, keramik merupakan kata serapan dari kata “ceramic”. Kata ceramic memiliki akar kata dari bahasa Yunani yaitu, “keramos” yang berarti barang pecah belah yang berasal dari tanah liat. Jadi, keramik adalah sebutan bagi semua benda yang terbuat dari tanah liat. Berdasarkan bahan pembuatannya, keramik di golongkan menjadi beberapa jenis yaitu, terracotta (tanah merah), pottery (tanah liat bakar), earthenware (tanah liat bumi), stoneware (batuan alam), dan porcelain (bahan yang melebur pada suhu tinggi).
Keramik sudah dikenal pada zaman prasejarah, khususnya pada zaman neolitik (menetap dan bercocok tanam). Pada masa itu, benda-benda yang terbuat dari tanah liat (tembikar) berfungsi sebagai wadah tempat makanan atau minuman.
Pada zaman logam (perundagian), teknologi pembuatan tembikar berkembang pesat. Selain menjadi wadah untuk makanan dan minuman, tembikar berfungsi juga sebagai bekal kubur. Teknologi tembikar berakar dari kebudayaan yang berasal dari Asia Tenggara. Pada tulisan kali ini, kami akan mencoba mengenalkan dan mendeskripsikan tentang salah satu produk keramik yang berasal dari salah satu negara di Asia Tenggara, yaitu Vietnam



















    Keramik Vietnam sudah ada sejak abad XIV berdasarkan bukti-bukti arkeologis pada tahun 1986. Keramik Vietnam pun dibagi berdasarkan desa asalnya, seperti Keramik Bat Trang dan Keramik Chu Dau. Kebanyakan produksi Keramik Vietnam berupa porselin.

    Keramik Vietnam sangat terkait dengan keramik-keramik di Asia Tenggara dan Cina. Secara umum, motifnya hampir mirip dengan Keramik Cina dengan sedikit tambahan motif  Keramik Thailand, Laos, dan Myanmar. Motif yang banyak digunakan ialah motif flora dengan pewarna biru atau kuning. Pada akhir abad XVII, Keramik Vietnam mulai menggunakan banyak warna untuk motif keramiknya. Teknik hias yang biasanya diterapkan pada Keramik Vietnam adalah teknik lukis dan teknik tekan.
Keramik Vietnam dibuat dengan teknik gabungan antara teknik pijit, roda putar, dan cetak. Oleh karena kebanyakan Keramik Vietnam merupakan porselin, maka bisa dipastikan bahwa pembakaran dilakukan secara tertutup karena porselin membutuhkan suhu yang tinggi pada proses pembakarannya. Permukaan Keramik Vietnam digarap dengan teknik glasir. Pembakaran keramik dengan glasir dilakukan dengan cara membakar terlebih dahulu keramik yang belum diberi glasir. Kemudian, setelah setengah matang, diberi glasir pada permukaan keramik. Setelah diberi glasir, keramik kembali dibakar untuk kedua kalinya.
Demikianlah sedikit pengetahuan yang bisa kami berikan seputar Keramik Vietnam. Adapun yang bisa kami simpulkan dalam tulisan ini yaitu Keramik Vietnam merupakan salah satu akar budaya keramik poselin di Asia Tenggara dengan motif yang hampir sama dengan negara-negara disekitarnya dan motif yang biasa digunakan oleh Keramik Vietnam dan negara-negara lainnya di Asia Tenggara adalah motif flora.
 
DAFTAR PUSTAKA

Chandra, Peniel. 2013. Tugas Individu Keramologi II: Identifikasi Keramik. Makassar: Universitas Hasanuddin.
Gautama, Nia. 2011. Keramik untuk Hobi dan Karir. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
McKinnon, E. Edwards. 1996. Buku Panduan Keramik. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.
Sulistyawaty, Agnes Rita. 2011. Otsuka Museum of Art: Keramik yang Bercerita. Koran KOMPAS edisi Senin, 2 Mei 2011.
Tuan, To. 2012. Desa Keramik Chu Dau. (www.VOV.com; Makassar, 21 Mei 2013; pukul 22.10 WITA).
Yurnaldi. 2010. Menelisik Keramik, Merangkai Sejarah. (www.Sastra-Indonesia.com; Makassar, 21 Mei 2013; pukul 22.11 WITA).
www.wikipedia.com/keramik. Makassar, 18 Mei 2013; pukul 21.56 WITA.

No comments:

Post a Comment