Prasasti Canggal
ditemukan di kompleks Candi Gunung Wukir, Desa Kadiluwih, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang,
Jawa Tengah. Berita mengenai penemuan ini pertama kali di publikasikan pada
tanggal 10 Maret 1884, dalam sebuah sesi pertemuan anggota kelompok ilmiah Royal
Academy di Amsterdam, Belanda. Prasasti ini adalah merupakan salah satu
peninggalan terpenting dari kerajaan Mataram Kuno di wilayah Jawa Tengah. Pada
prasasti ini ditemukan angka tahun pembuatan yang telah memungkinkan para
arkeolog untuk dapat memperkirakan periodisasi berdirinya kerajaan tersebut di
Pulau Jawa. Angka tahun pendirian pada prasasti tersebut termuat dalam sebuah Candrasengkala yang berbunyi “Sruti
Indriya Rasa” (Sruti = 4, Indriya = 5, Rasa = 6) yang menyatakan
tahun 654 Saka atau 732 Masehi. Prasasti ini dianggap sebagai prasasti “berangka tahun” yang tertua
di Pulau Jawa.
Prasasti ini
ditulis menggunakan aksara Pallava dan dalam Bahasa Sanskrit dialek
awal yang menurut para ahli dirasa “kurang elegan” bila digunakan pada
dokumen kerajaan. Dalam sebuah studi komparatif mengenai epigrafi, disebutkan
bahwa baik bahasa, aksara maupun isi yang terdapat pada Prasasti Canggal,
secara umum memiliki kemiripan dengan Prasasti
Han Chei yang terdapat di
Kamboja dan berasal dari pertengahan abad 7 M. Fakta ini menguatkan pendapat
para ahli bahwa kedua prasasti itu memang berasal dari periode yang sama.
Prasasti Canggal
memuat 25 baris tulisan yang terbagi menjadi 12 klausal yang dipahatkan pada
sebuah lempeng batu persegi panjang berwarna kecoklatan. Terdapat pahatan
berupa ornamen Floral pada bagian atas dan bawahnya yang berfingsi
sebagai frame border atas isi prasasti. Beberapa bagian dari
prasasti ini telah mengalami kerusakan, terutama pada bagian kakinya.
Secara umum, isi
dari prasasti Canggal menceritakan mengenai beberapa poin yakni Pendirian
sebuah LINGGA (simbol Siva) di bukit Kunjarakunja atas perintah SANJAYA Pemujaan
terhadap Dewa Siva, Dewa Vishnu dan Dewa Brahma Gambaran geografis pulau Jawa
yang makmur, kaya akan biji-bijian, padi dan emas Di pulau tersebut didirikan
Candi Siva demi kebahagiaan penduduknya Pendirian Candi Siva tersebut atas
bantuan dari Kunjarakunjadesa. Raja SANNA yang pernah memerintah di Pulau Jawa Raja
SANNA yang murah hati, adil dan bijaksana serta ahli dalam peperangan Negara
berkabung atas kepergian Raja SANNA Pengganti Raja SANNA bernama SANJAYA. Negeri
yang sejahtera, aman dan makmur Berikut adalah isi dari Prasasti
Canggal yang berbahasa Sanskrit.
Bait
1 :
Pembangunan lingga oleh Raja Sanjaya di atas gunung
Bait
2-6 :
Pujaan terhadap Dewa Siwa, Dewa Brahma, dan Dewa Wisnu
Bait
7 :
Pulau Jawa yang sangat makmur, kaya akan tambang emas dan banyak menghasilkan
padi. Di pulau itu didirikan candi Siwa demi kebahagiaan penduduk dengan
bantuan dari penduduk Kunjarakunjadesa
Bait
8-9 :
Pulau Jawa yang dahulu diperintah oleh raja Sanna, yang sangat bijaksana, adil
dalam tindakannya, perwira dalam peperangan, bermurah hati kepada rakyatnya.
Ketika wafat Negara berkabung, sedih kehilangan pelindung
Bait
10-11 : Pengganti raja Sanna yaitu putranya bernama
Sanjaya yang diibaratkan dengan matahari. Kekuasaan tidak langsung diserahkan
kepadanya oleh raja Sanna tetapi melalui kakak perempuannya (Sannaha)
Bait
12 :
Kesejahteraan, keamanan, dan ketentraman Negara. Rakyat dapat tidur di tengah
jalan, tidak usah takut akan pencuri dan penyamun atau akan terjadinya
kejahatan lainnya. Rakyat hidup serba senang.
Kunjarakunja-desa
dapat berarti "tanah dari pertapaan Kunjara", yang diidentifikasikan
sebagai tempat pertapaan Resi Agastya, seorang maharesi Hindu yang dipuja di India selatan. Dalam epik Ramayana,
diceritakan bahwa Rama, Sinta, dan Laksmana
mengunjungi pertapaan Agastya di gunung Kunjara.
Joker: Prasasti Canggal >>>>> Download Now
ReplyDelete>>>>> Download Full
Joker: Prasasti Canggal >>>>> Download LINK
>>>>> Download Now
Joker: Prasasti Canggal >>>>> Download Full
>>>>> Download LINK