Menurut terminologinya, ekskavasi merupakan penggalian yang dilakukan di lokasi yang menyimpan tinggalan-tinggalan purbakala. Ekskavasi dalam arkeologi merupakan teknik kegiatan pengumpulan benda-benda dari dalam tanah untuk mengungkap kehidupan masa lampau.
Ekskavasi
dilakukan pertama kali di Herculaneum pada tahun 1738 dan di pompeii pada tahun
1748 yang pada saat itu dibawah pemerintahan Raja Charles III dari Naples,
Itali. Kemudian, pada tahun 1768, hasil-hasil temuan arkeologis yang ada di
lokasi tersebut yaitu di Herculaneum dan Villa Papyrus dipublikasi. Hal tersebut
semakin membuka pandangan masyarakat awam dan kalangan ilmuwan tentang
peradaban-peradaban yang menakjubkan pada masa lalu.
Pada
abad XVIII, munculah suatu pengembangan dari teori-teori maupun metode-metode
yang dipakai para arkeolog sebelumnya, kini dikenal dengan nama Arkeologi
Modern. Pencetusnya adalah Johann Joachim Winckleman. Mulailah metode dengan pendekatan
empiris dan masuk dalam tataran makna untuk menyimpulkan temuan dan lingkungan
sekitar temuan yang mendukung peradaban di tempat tersebut. Metode tersebut
dikenal dengan nama Metode Arkeologi Modern.
Thomas
Jefferson melakukan Ekskavasi pada tahun 1784. Metode yang ia gunakan memanglah
yang terbaik pada masanya sehingga dia dijuluki “Bapak Arkeologi Modern”, tapi,
metode tersebut belum begitu terstruktur dan masih bisa dikatakan serampangan.
Napoleon
Bonaparte dan tentaranya melakukan ekspedisi lintas samudra pertama dengan
mengunjungi Mesir pada tahun 1798 dan berakhir pada tahun 1801. Ekspedisi tersebut
melibatkan para ilmuwan, biolog, ahli kimia, dan ahli bahasa. Salah satu krunya
bernama Jean-Fracois Champolion menemukan batu rosetta dan berhasil memecahkan
kode hierogliph pada batu tersebut. Disinilah awalnya muncul suatu cabang ilmu
arkeologi, yaitu Egypthologi.
Ekskavasi
pada masa awal tidak begitu sistematis. Tahun 1803, Thomas Bruce melakukan
kritik terhadap Pangeran Elgin VII yang mengesahkan sebuah patung sebagai ciri
peradaban kuno Yunani tetapi informasi yang terdapat dalam patung tersebut
tidak mencirikan hal
tersebut (hanya hiasan semata).Awal abad XIX, ekspedisi arkeologi mulai terorganisir yang dicetuskan oleh Giovani Batista Belzoni. Tokoh-tokoh pada masa itu melakukan hal tersebut semata-mata untuk kepentingan ilmu pengetahuan.
Joker: Sejarah Ekskavasi >>>>> Download Now
ReplyDelete>>>>> Download Full
Joker: Sejarah Ekskavasi >>>>> Download LINK
>>>>> Download Now
Joker: Sejarah Ekskavasi >>>>> Download Full
>>>>> Download LINK